Kamis, 07 Maret 2013

Putri Cantik Pingsan Dua Kali

PARA PELAKU:
1.PANGERAN
         2. HULUBALANG 1
         3. HULUBALANG 2
      4.  PUTRI CANTIK

ADEGAN 1
PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH HUTAN DI PEGUNUNGAN. MUSIK MENIRUKAN SUARA-SUARA PENGHUNI HUTAN DAN DESAU ANGIN. ADA SEORANG PUTRI DENGAN GAUN INDAH TERGELETAK TAK SADARKAN DIRI DI SUDUT PANGGUNG
Prolog:
Sudah  satu minggu lamanya Sang Pangeran beserta dua hulubalangnya berada di tengah hutan. Mereka memang berniat berburu sambil berkemah di hutan dekat perbatasan kerajaan.

PANGERAN
Wah, jenuh juga seminggu berburu tidak dapat menangkap seekor pun buruan!

HULUBALANG 1
Betul Pangeran! Untung Bunda Ratu membawakan kita lauk-pauk yang banyak!

PANGERAN
Benar juga! Bunda Ratu memang bijak sana!

HULUBALANG 2
Atau karena kita membawa lauk pauk yang banyak maka kita tidak mendapat buruan, Pangeran!

PANGERAN
Apa hubungannya Hulubalang? Masa penghuni hutan ini tahu kalau kita membawa lauk yang banyak?

HULUBALANG 2
Maaf Pangeran! Bukan begitu maksud hamba! Dengan kesadaran bahwa lauk-pauk kita masih banyak, kita jadi kurang sungguh-sungguh berburu!

PANGERAN
Iya, ya. Bisa juga begitu!

HULUBALANG 2
Kalau begitu kita habiskan segera lauk-pauk kita!

HULUBALANG 1
Jangan Pangeran! Nanti kalau lauk-pauk kita habis dan kita belum mendapat buruan, kita makan dengan lauk apa?

PANGERAN
Ya tapi! Lalu bagaimana enaknya?
(memegang kening sambil mengitarkan pandangan)
Lho, siapa itu terbaring di situ?
 (pandangannya tertumbuk pada Putri Cantik yang sedang pingsan)
 Mari kita dekati!

PANGERAN DAN DUA HULUBALANGNYA MENDEKATI PUTRI CANTIK YANG SEDANG PINGSAN DENGAN BERJALAN SANGAT HATI-HATI
HULUBALANG 1
Wah, Pangeran. Jangan terlalu dekat! Siapa tahu dia seorang tentara musuh yang menyusup dengan menyamar sebagai seorang putri yang pura-pura mati!

PANGERAN
Mengundurkan langkahnya sambil siap-siap meraba gagang pedang di pinggang .

HULUBALANG 2
Ah, tidak, Pangeran! Jangan terlalu khawatir! Dari kelopak matanya yang kaku, saya tahu dia betul-betul pingsan.
(lalu meraba pergelangan tangan Si Putri, memperhatikan detak pembuluh darahnya) Tapi dia masih hidup Pangeran! Dia hanya pingsan! Mungkin dia hanya sedang berada di bawah pengaruh sihir peri jahat.

PANGERAN
Maksudmu  ada seorang peri yang tidak berprikemanusiaan? Kalau menurut engkau Hulubalang Satu?

HULUBALANG 1
Ah, itu barangkali hanya siasat Tuhan saja. Mungkin dia memang jodoh Pangeran.

PANGERAN
 Maksudmu? Lalu kenapa dia berada sendirian di sini?

HULUBALANG 1
Wah ! Kalau Tuhan menghendaki apa saja bisa menjadi sebabnya, Pangeran. Yang masuk akal atau yang tidak masuk akal!  Misalnya, bisa jadi dia dibius oleh ibu tirinya yang jahat lalu disuruhlah orang untuk membunuhnya! Tapi karena orang suruhan itu tak tega, maka dibuangnya saja di sini. Atau sebab lain yang lebih rumit! Semua kan tergantung pengarang cerita ini. Ha ha ha 

PANGERAN
Iya, ya?. Benar juga kamu! Lalu apa yang mesti kita lakukan?

HULUBALANG 2
Enaknya begini Pangeran! Teruskan Pangeran berburu bersama Hulubalang 1, biar saya yang menjaganya di sini! Nanti jika dia siuman, saya akan memanggil Pangeran !

HULUBALANG 1
 Maksud elo?
(dengan mata melotot}

HULUBALANG 2
Tersipu malu karena maksud aslinya ketahuan juga.

PANGERAN dan HULUBALANG 1
Tertawa ngakaK

PANGERAN
Pinter juga kamu! Tahu juga kamu caranya berbuat baik pada wanita cantik! Wah, Hulubalang 1, dia memang cantik! Andai kata dia bisa kembali sadar dan hidup lagi, pasti dia akan kujadikan permaisuri di kerajaan kelak!

HULUBALANG 1
Benar Pangeran! Saya sangat sangat setuju!

PANGERAN
Tapi apa yang harus kita lakukan agar dia tersadarkan diri, Hulubalang 1?

HULUBALANG 1
Ah, Pangeran sungguh pelupa sekali! Bukankah ciuman Pangeran bisa menyadarkan seorang gadis yang sedang pingsan, seperti pernah diucapkan Paduka Raja ? Ah, masa Pangeran belum pernah membuktikannya?

PANGERAN
Sumpah jaya, Hulubalang! Hidung dan bibirku ini masih perjaka! Betul! Bahkan aku baru tahu dari bibirmu bahwa ciumanku bisa menyadarkan seorang gadis yang pingsan. Hanya terhadap seorang gadiskah kata Ayahanda, Hulubalang?

HULUBALANG 1
Benar Pangeran! Kalau terhadap banyak gadis itu namanya paly boy, Pangeran!

PANGERAN
Maksudku….

HULUBALANG 2
Kalau terhadap pemuda itu namanya homo, Pangeran!

PANGERAN
Bukan! Bukan itu maksudku!

HULUBALANG 1
Cepatlah Pangeran! Sebelum pengaruh sihir itu menjalar  ke seluruh nadinya!

PANGERAN
Pelan-pelan  mendekat dan mencium pipi Sang Putri yang sedang terbaring pingsan.

PUTRI
Menggeliat

PANGERAN, HULUBALANG 1  HULUBALANG 2
Kaget

HULUBALANG 1 HULUBALANG 2
Oh May God! Ajaib! Dia betul-betul tersadar!

PUTRI
Duduk pelan-pelan.

HULUBALANG1 HULUBALANG 2
Sekali lagi, Pangeran! Cium sekali lagi! Biar kesadarannya tidak kembali hilang!

PANGERAN
Mencium mulut Sang Putri sekali lagi

PUTRI
Kembali rebah  tak sadarkan diri

PANGERAN, HULUBALANG 1, HULUBALANG 2
Bingung dan saling pandang

PANGERAN
Kenapa jadi begini Hulubalang?

HULUBALANG 2
Mungkin pada ciuman kedua Pangeran tidak ihlas untuk menyadarkannya!

PANGERAN
Maksud elo?

HULUBALANG 2
Haha..ha.. maaf seribu maaf Pangeran! Mungkin pada ciuman kedua, Pangeran menyertainya dengan nafsu!

PANGERAN
Ah, masya?

HULUBALANG 2
Pangeran sendiri yang tahu! Juga Tuhan! Atau mungkin juga setan!

HULUBALANG 1
Haha ha..ha…Hamba tahu! Hamba tahu! Hamba tahu kenapa Sang Putri kembali pingsan!

HULUBALANG2
Tahu dari mana kamu? Dari Tuhan atau dari setan?

HULUBALANG 1
Entahlah, pokoknya hamba tiba-tiba tahu!

PANGERAN
Apa itu Hulubalang 1? Apa  yang kau tahu?

HULUBALANG1
Tidak Pangeran, hamba takut!

PANGERAN
Katakan Hulubalang! Tidak usah takut!

HULUBALANG 2
(Menganga tidak mengerti apa yang dimaksud Hulubalang 1)

HULUBALANG 1
(Sambil menutup wajah dengan dua tangan)
Tidak Pangeran! Sungguh hamba malu dan takut!

PANGERAN
Sudahlah Hulubalang! Katakan segera! Tidak perlu malu dan takut menyampaikan kebenaran!

HULUBALANG 1
Begini Pangeran, bukankah… bukankah…

PANGERAN
 Bukankah apa…?

HULUBALANG 1
Bukankah sudah satu minggu kita hidup di tengah hutan? Bukankah selama itu kita memang tidak pernah sikat gigi?

PANGERAN dan HULUBALANG 2
{Melotot saling pandang. Lalu sama menutup mulut dengan tangan sambil bernafas)
Oh..oh.. iya.. betul, betul!  Jadi…?

HULUBALANG 1
Betul Pangeran! Sang Putri pingsan lagi dan mungkin malah akan mati oleh ….

PANGERAN
Benar Hulubalang! Tidak apa-apa! Itu kebenaran yang mesti kau sampaikan walaupun agak  memalukan!

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar