PARA PELAKU:
1.PANGERAN
2. HULUBALANG 1
3. HULUBALANG 2
4.
PUTRI CANTIK
ADEGAN 1
PANGGUNG
MENGGAMBARKAN SEBUAH HUTAN DI PEGUNUNGAN. MUSIK MENIRUKAN
SUARA-SUARA PENGHUNI HUTAN DAN DESAU ANGIN. ADA SEORANG PUTRI DENGAN GAUN INDAH
TERGELETAK TAK SADARKAN DIRI DI SUDUT PANGGUNG
Prolog:
Sudah satu minggu lamanya Sang Pangeran beserta dua
hulubalangnya berada di tengah hutan. Mereka memang berniat berburu sambil
berkemah di hutan dekat perbatasan kerajaan.
PANGERAN
Wah, jenuh juga
seminggu berburu tidak dapat menangkap seekor pun buruan!
HULUBALANG 1
Betul Pangeran!
Untung Bunda Ratu membawakan kita lauk-pauk yang banyak!
PANGERAN
Benar juga! Bunda
Ratu memang bijak sana!
HULUBALANG 2
Atau karena kita
membawa lauk pauk yang banyak maka kita tidak mendapat buruan, Pangeran!
PANGERAN
Apa hubungannya
Hulubalang? Masa penghuni hutan ini tahu kalau kita membawa lauk yang banyak?
HULUBALANG 2
Maaf Pangeran! Bukan begitu
maksud hamba! Dengan kesadaran bahwa lauk-pauk kita masih banyak, kita jadi
kurang sungguh-sungguh berburu!
PANGERAN
Iya, ya. Bisa juga
begitu!
HULUBALANG 2
Kalau begitu kita
habiskan segera lauk-pauk kita!
HULUBALANG 1
Jangan Pangeran!
Nanti kalau lauk-pauk kita habis dan kita belum mendapat buruan, kita makan
dengan lauk apa?
PANGERAN
Ya tapi! Lalu
bagaimana enaknya?
(memegang kening sambil mengitarkan pandangan)
Lho, siapa itu
terbaring di situ?
(pandangannya
tertumbuk pada Putri Cantik yang sedang pingsan)
Mari kita dekati!
PANGERAN DAN DUA
HULUBALANGNYA MENDEKATI PUTRI CANTIK YANG SEDANG PINGSAN DENGAN BERJALAN SANGAT
HATI-HATI
HULUBALANG 1
Wah, Pangeran. Jangan
terlalu dekat! Siapa tahu dia seorang tentara musuh yang menyusup dengan
menyamar sebagai seorang putri yang pura-pura mati!
PANGERAN
Mengundurkan langkahnya sambil siap-siap meraba gagang pedang di
pinggang .
HULUBALANG 2
Ah, tidak, Pangeran!
Jangan terlalu khawatir! Dari kelopak matanya yang kaku, saya tahu dia
betul-betul pingsan.
(lalu meraba pergelangan tangan Si Putri, memperhatikan detak pembuluh
darahnya) Tapi dia masih hidup Pangeran! Dia hanya pingsan! Mungkin dia
hanya sedang berada di bawah pengaruh sihir peri jahat.
PANGERAN
Maksudmu ada seorang peri yang tidak
berprikemanusiaan? Kalau menurut engkau Hulubalang Satu?
HULUBALANG 1
Ah, itu barangkali
hanya siasat Tuhan saja. Mungkin dia memang jodoh Pangeran.
PANGERAN
Maksudmu? Lalu kenapa dia berada sendirian di
sini?
HULUBALANG 1
Wah ! Kalau Tuhan
menghendaki apa saja bisa menjadi sebabnya, Pangeran. Yang masuk akal atau yang
tidak masuk akal! Misalnya, bisa jadi
dia dibius oleh ibu tirinya yang jahat lalu disuruhlah orang untuk membunuhnya!
Tapi karena orang suruhan itu tak tega, maka dibuangnya saja di sini. Atau
sebab lain yang lebih rumit! Semua kan
tergantung pengarang cerita ini. Ha ha ha
…
PANGERAN
Iya, ya?. Benar juga
kamu! Lalu apa yang mesti kita lakukan?
HULUBALANG 2
Enaknya begini
Pangeran! Teruskan Pangeran berburu bersama Hulubalang 1, biar saya yang
menjaganya di sini! Nanti jika dia siuman, saya akan memanggil Pangeran !
HULUBALANG 1
Maksud elo?
(dengan mata melotot}
HULUBALANG 2
Tersipu malu karena maksud aslinya ketahuan juga.
PANGERAN dan
HULUBALANG 1
Tertawa ngakaK
PANGERAN
Pinter juga kamu!
Tahu juga kamu caranya berbuat baik pada wanita cantik! Wah, Hulubalang 1, dia
memang cantik! Andai kata dia bisa kembali sadar dan hidup lagi, pasti dia akan
kujadikan permaisuri di kerajaan kelak!
HULUBALANG 1
Benar Pangeran! Saya
sangat sangat setuju!
PANGERAN
Tapi apa yang harus
kita lakukan agar dia tersadarkan diri, Hulubalang 1?
HULUBALANG 1
Ah, Pangeran sungguh
pelupa sekali! Bukankah ciuman Pangeran bisa menyadarkan seorang gadis yang sedang
pingsan, seperti pernah diucapkan Paduka Raja ? Ah, masa Pangeran belum pernah
membuktikannya?
PANGERAN
Sumpah jaya,
Hulubalang! Hidung dan bibirku ini masih perjaka! Betul! Bahkan aku baru tahu
dari bibirmu bahwa ciumanku bisa menyadarkan seorang gadis yang pingsan. Hanya
terhadap seorang gadiskah kata Ayahanda, Hulubalang?
HULUBALANG 1
Benar Pangeran! Kalau
terhadap banyak gadis itu namanya paly boy, Pangeran!
PANGERAN
Maksudku….
HULUBALANG 2
Kalau terhadap pemuda
itu namanya homo, Pangeran!
PANGERAN
Bukan! Bukan itu
maksudku!
HULUBALANG 1
Cepatlah Pangeran!
Sebelum pengaruh sihir itu menjalar ke
seluruh nadinya!
PANGERAN
Pelan-pelan mendekat dan mencium
pipi Sang Putri yang sedang terbaring pingsan.
PUTRI
Menggeliat
PANGERAN, HULUBALANG
1 HULUBALANG 2
Kaget
HULUBALANG 1
HULUBALANG 2
Oh May God! Ajaib! Dia betul-betul tersadar!
PUTRI
Duduk pelan-pelan.
HULUBALANG1
HULUBALANG 2
Sekali lagi,
Pangeran! Cium sekali lagi! Biar kesadarannya tidak kembali hilang!
PANGERAN
Mencium mulut Sang Putri sekali lagi
PUTRI
Kembali rebah tak sadarkan diri
PANGERAN, HULUBALANG
1, HULUBALANG 2
Bingung dan saling pandang
PANGERAN
Kenapa jadi begini
Hulubalang?
HULUBALANG 2
Mungkin pada ciuman
kedua Pangeran tidak ihlas untuk menyadarkannya!
PANGERAN
Maksud elo?
HULUBALANG 2
Haha..ha.. maaf
seribu maaf Pangeran! Mungkin pada ciuman kedua, Pangeran menyertainya dengan
nafsu!
PANGERAN
Ah, masya?
HULUBALANG 2
Pangeran sendiri yang
tahu! Juga Tuhan! Atau mungkin juga setan!
HULUBALANG 1
Haha ha..ha…Hamba
tahu! Hamba tahu! Hamba tahu kenapa Sang Putri kembali pingsan!
HULUBALANG2
Tahu dari mana kamu?
Dari Tuhan atau dari setan?
HULUBALANG 1
Entahlah, pokoknya hamba
tiba-tiba tahu!
PANGERAN
Apa itu Hulubalang 1?
Apa yang kau tahu?
HULUBALANG1
Tidak Pangeran, hamba
takut!
PANGERAN
Katakan Hulubalang!
Tidak usah takut!
HULUBALANG 2
(Menganga tidak mengerti apa yang dimaksud Hulubalang 1)
HULUBALANG 1
(Sambil menutup wajah dengan dua tangan)
Tidak Pangeran!
Sungguh hamba malu dan takut!
PANGERAN
Sudahlah Hulubalang!
Katakan segera! Tidak perlu malu dan takut menyampaikan kebenaran!
HULUBALANG 1
Begini Pangeran,
bukankah… bukankah…
PANGERAN
Bukankah apa…?
HULUBALANG 1
Bukankah sudah satu
minggu kita hidup di tengah hutan? Bukankah selama itu kita memang tidak pernah
sikat gigi?
PANGERAN dan HULUBALANG
2
{Melotot saling pandang. Lalu sama menutup mulut dengan tangan sambil
bernafas)
Oh..oh.. iya.. betul,
betul! Jadi…?
HULUBALANG 1
Betul Pangeran! Sang
Putri pingsan lagi dan mungkin malah akan mati oleh ….
PANGERAN
Benar Hulubalang!
Tidak apa-apa! Itu kebenaran yang mesti kau sampaikan walaupun agak memalukan!
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar