Butuh hampir
seratus tahun dia belajar untuk menyukai
hingar-bingar. Tapi kenyataannya tidak begitu.
Dia tak bisa. Hatinya sendiri
menyuarakan sunyi, kelembutan dan cinta. Jika kemudian dia terlihat
meledak-ledak itu sebuah anomali yang
boleh dicurigai bahkan oleh dia sendiri.
Betulkah dia yang melemparkan merecon banting di rumah Joni Busuk dan mengorbankan sepuluh
orang lebih tetangganya yang sedang
nonton acara teve, seperti disuarakan
orang? Tetangga-tetangga Joni Busuk yang jadi korban ledakan mercon banting itu terdiri
dari anak-anak dan beberapa orang jompo
yang haus hiburan sedang di rumah mereka yang miskin tidak punya televisi. Kuluarga Joni Busuk sendiri juga anak-anaknya
semua selamat karena mereka sedang bepergian. Pembantunya juga selamat. Keluarga
korban bermandi air mata duka dan mereka percaya bahwa yang menganiaya mereka
adalah salim, yang sebetulnya tak suka hingar-bingar itu. Atau salah seorang
kerabat dia. Begitu kuatnya arus opini tersebut sampai-sampai dia sendiri ragu
atas kesunyian yang diagungkannya bertahun-tahun. Tentu arus tersebut ada yang
sengaja menghembuskan pertama kalinya. Jadi tidak lahir sendiri dari bocoran
neraka atau apa lagi dari ventelasi surga.
- Kenapa Anda mencurigai dia , tuan Joni? Tanya wartawan radio ‘Kupu-kupu FM' yang notabene masih milik Joni Busuk juga.
- Karena dialah orang yang sangat membenci saya. Ingat! Bukan saya membenci dia, Bung. Justru dia dan kerabat-kerabatnyalah yang membenci keluarga saya!
- Mungkin begitu, tapi apa sih akar masalahnya pertama kali?
- Saya tidak tahu. Yang penting bahwa ayah saya dan ayah dia memang sudah bermusuhan sejak dulu. Saya pernah tanya pada ayah saya jawabannya juga begitu. Jadi kakek saya dan kakek dia memang sudah bermusuhan sejak dulu. Dan konon kata ayah, ketika kakek tanya pada ayahnya, jawabnya juga demikian.
- Apakah karena dia dan kerabatnya berjenggot tanpa kumis sedang keluarga Anda berkumis tanpa jenggot ?
- Bukan. Itu hanya salah satu manefestasi dari permusuhan kami. Dua orang yang saling bermusuhan akan menampakkan sikap yang saling berlawanan baik tanpa alasan apa pun. Coba lihat, ketika kami menggalakkan ‘cinta kupu-kupu’ dia justru membencinya
- Oke, oke! Siapa-siapa saja yang menjadi korban ledakan mercon itu , apakah anak-anak Anda juga ada yang terluka?
- Kebetulan tidak. Waktu itu kebetulan kami sedang tamasya bersama keluarga dan teman-teman dekat. Di rumah kebetulan hanyalah para pembantu saja. Dan kebetulan waktu itu mereka sedang di dapur
- Kebetulan atau …
Segera Joni
Busuk menyelipkan amplop ke kantong besar rompi si wartawan sambil menusukkan
pandangan mata mengancam. Seolah mata itu berkata ; kau akan dipecat dan jadi
pengangguran jika terlalu cerewet.
Si wartawan yang memakai rompi berkantong besar itu
merelakan pertanyaannya terpotong tidak selesai. Karena itu memang bukan
tujuannya. Pertanyaan itu hanya semacam senjata penodong. Joni Busuk segera
tahu itu sebab tidak seorang saja wartawan yang demikian, tapi hampir semua.
Seolah sikap demikian adalah sebuah pengembangan bakat mereka yang sudah nampak
sejak mereka masih kecil dulu; jika ada salah seorang temannya yang ketahuan
curang, mereka menodong dengan kata-kata: ‘ Awas jika tidak dibagi, kulaporkan
kau!’ Dan pulanglah si wartawan dengan riang di bawah terik langit yang cerah. O
bukan, Si Wartawan itu tidak pulang tapi datanglah Si Wartawan
ke sederet rumah panjang tempat hunian salim dan kerabat-kerabatnya.
Salim dan
anak-anaknya sedang menyirami bunga-bunga di halaman yang daun-daunnya
berlobang-lobang digasak ulat. Sesekali mengejar kupu-kupu dengan serok ikan di
tangan kanan. Kupu-kupu ternyata bisa terbang dengan gesit juga, menghindari
dari sabetan serok para pengejarnya dan
membubung tinggi lalu balik lagi membuat
mereka jengkel.
- Salam tuan Salim! Kenapa Anda berani melawan arus. Saat orang-orang mengagumi kupu-kupu Anda justru membencinya? Tanya Si Wartawan sebagai pembuka.
- Salam. Kami sekerabat di sini dikarunia kulit yang peka dan alergi terhadap bulunya.
- Jadi betulkah Anda yang melempar mercon banting ke rumah Joni Busuk yang disinyair sebagai peternak kupu-kupu terbesar itu?
- O tidak! Itu fitnah!
- Tapi kenapa Anda sangat membenci keluarga Joni Busuk? Apakah karena dia berkumis?
- O tidak! Merekalah yang membenci kami. Mungkin ya karena kami tidak suka kupu-kupu ataukah karena kami berjenggot tanpa kumis?
- Anda kan bisa mencabuti jenggot Anda jika memang Anda menginginkan perdamaian?
- O itu amat prinsip. Jenggot kami mempunyai akar yang kuat untuk dapat dicabuti begitu saja!
- Ah masa tidak mempan dicabuti?
- Maksud saya bagi kami jenggot mempunyai akar psikologis yang amat dalam bahkan secara religius itu dapat menimbulkan perasaan damai yang tak terlukiskan. Kami merasa digelantungi para bidadari cantik dengan tubuh cahaya dan sayap-sayap transparan yang indah. Mereka akan beterbangan menghiasi dunia lalu hinggap kembali ke dagu kami. Joni Busuk dan kerabatnya tahu itu sehingga mereka iri karena tidak memiliki jenggot. Lantas mereka ingin mengganti bidadari-bidadari itu dengan kupu-kupu. Mereka ingin dunia ini penuh dengan kupu-kupu yang berbulu gatal.
- Oke, terima kasih, wassalam!
Si Wartawan pulang tanpa menerima
amplop. Langit di atasnya mendung dan sesekali pecah oleh kilatan cahaya di susul suara petir memecut semesta. Cuaca bergetar.
Ramailah orang
di pasar-pasar di gardu jaga atau di pinggir-pinggir jalan atau di mana saja
sempat berkumpul membicarakan korban mercon banting yang pecah di rumah Joni
Busuk bahkan membahas kenapa Joni Busuk dijuluki Joni Busuk. Konon Joni Busuk
mempunyai bau ketiak yang busuk. Meskipun sekarang dia tercium tidak terlalu
busuk jika lewat, itu karena dia mandi parfum setiap saat. Coba lihat di jog
depan mobilnya, dia punya reserve lima botol parfum setiap
bepergian. Dan popularitas dia sebagai ketua club pencinta kupu-kupu dan
peternak kupu-kupu terbesar itu hanya cara mengalihkan perhatian khalayak dari
bau busuk ketiaknya.
Lantas obrolan mereka
melompat membicarakan kebakaran besar yang kemarin memusnahkan rumah keluarga
salim dan kerabat-kerabatnya. Salim selamat tapi semua kerabatnya gosong
digilas api marah.
- Aku curiga itu ada kaitannya dengan ledakan mercon banting di rumah Joni Busuk. Komentar seorang pemuda yang sedang liburan dari kuliahnya di kota jauh. Dan ikut bergabung cangkruan di poskamling malam itu.
- Maksud kau itu dilakukan oleh orang yang sama?
- Bukan!
- O aku tau. Mungkin Joni Busuk membalas dendam!
- O bukan!
- Lalu apa dong?
- Dua kejadian itu, baik letusan mercon banting di rumah Joni Busuk maupun kebakaran di kerabat besar salim itu dilakukan oleh satu orang!
- Ah, mana mungkin! Ndak logis, Cak!
- Lalu siapa orang itu?
- Mungkin Joni Busuk sendiri . Atau orang suruhannya!
- Ah, masya! Logisnya di mana?
- Tenang dulu! Coba perhatikan, ketika ledakan mercon banting itu terjadi, semua keluarga Joni Busuk sedang tidak di rumah, kecuali pembantu-pembantunya dan mereka pun tidak di tempat kejadian. Yang jadi korban hanyalah tetangga-tetangga mereka. Lalu Joni Busuk menghembuskan cerita bahwa salim atau kerabatnyalah yang melakukan peledakan itu karena selama ini mereka nampak membenci Joni Busuk. Padahal, salim dan kerabatnya alergi terhadap obat mercon seperti juga terhadap bulu kupu-kupu.
- Ah, mana mungkin? Untuk apa Joni Busuk meledakkan televisi miliknya sendiri?
- Ah, apa artinya sebuah pesawat televisi bagi orang sekaya Joni Busuk jika itu dapat meyakinkan orang banyak bahwa salim dan kerabatnya adalah orang yang culas dan karenanya pantas dibalas dendam.
- Tapi ketika rumah salim dan kerabatnya diamuk api, toh yang mengundang team pemadam kebakaran adalah Joni Busuk juga!
- Ah itu hanya seolah-olah saja! Ada seorang wartawan yang meliput peristiwa itu melihat bahwa salah satu tangki mobil pemdam kebakaran itu tidak berisi air, tapi justru berisi minyak tanah. Maka makin berkobarlah api yang seolah-olah hendak dipadamkan itu! Maka lunaslah kebencian Joni Busuk pada salim!
- Kok kau bisa secermat itu?
- O.. itu kan ada contoh besarnya! Tragedi 11 September di AS . Gedung WTC ambruk oleh sundulan Boeing 757. Peristiwa yang menggemparkan Dunia kala itu. Padahal nih, menurut perhitungan konstruksi, menara kembar WTC tahan ditabrak pesawat Boeing 707 yang beratnya 10 ton lebih dari Boeing 757. Menurut Gerhard Wisnewski
Memang dia tidak
menyukai kupu-kupu meski tidak boleh dikatakan membenci. Suara batinnya terdalam mengatakan tiada hak
untuk membenci sesuatu apa pun. Tapi suka atau tidak suka itu soal selera. Dan
dia telah berusaha memendamnya
sedalam yang memungkinkan dia sendiri
terlupa. Tapi entah kenapa di awal suatu
pagi , hari itu menyuguhkan pemandangan yang ajaib. Ternyata dari jendela rumah
tuan JB --tetangga jauhnya, yang sedikit
menganga untuk menyadap cuaca pagi itulah keluar seribu kupu-kupu
beterbangan menyebar seolah hendak berniat
baik menghiasi semesta raya dengan warna-warninya yang
memukau. Dia yakin selaksa mata telah tertipu keindahannya yang ternyata semua
itu bohong adanya. Dari sayap kupu-kupu
yang komposisi warnanya selalu indah itu ternyata menyebarkan racun yang mematikan. Mula-mula bulu-bulu yang
mudah rontok itu menancap di kulit menumbuhkan rasa gatal yang makin digaruk
makin menjadi-jadi. Jika garukan itu sampai luka – memang biasanya seperti
itulah, maka racun itu mulai mengenangi luka menyetubuhi darah sehingga seluruh
pembuluh darah tak bisa tidak untuk mengalirkan racun itu ke seluruh tubuh. Itu
baru bulu-bulunya. Coba perhatikan jika kupu-lupu menghinggapi tanaman bungamu.
Apa yang dia taruh di pucuk-pucuk daun mudanya? Berpuluh-puluh telur bisa
keluar dari vagina mereka dan dengan
bahan perekat alami ditempelkannya di balik daun-daun muda. Tunggu dua sampai empat hari akan bermunculanlah
ulat-ulat yang akan menghabiskan daun-daun muda itu. Makin besar ulat itu makin
merambah ia ke daun-daun yang lebih tua. Akhirnya bisa sampai gundullah daun
bunga-bunga di rumahmu. Tiap jenis kupu-kupu mempunyai sasaran bunga yang
berbeda untuk digasak dan itu tak
mungkin tertukar sebab betapa disiplinnya mereka .
Ah pagi yang
memberi tahu. Tahulah dia sekarang bahwa
kecurigaannya selama ini betul; kenapa tuan JB yang senang memakai topi
koboy berlambang kupu-kupu itu selalu
berkliatan matanya setiap kali berpapasan dengannya. Ada riak, bukan riak, tapi ombak besar
kebencian mencuat begitu saja dan mudah terbaca meski kaca mata hitam tempat
persembunyian kepura-puraan selalu disungkupkan ke mata itu.
Dia yakin tuan JB tahu bahwa dia
selalu ingin membunuh kupu-kupu meski keinginan itu ditahan-tahannya.
Greget dari kegeraman yang ditahan-tahannya sehingga menyebabkan tubuhnya bergetar itulah yang mungkin ditangkap tuan JB
dari dia.
Untuk
selanjutnya dia menjadi orang yang sangat hati-hati. Kemana pun dia berjalan
seolah dia merasa ada mata-mata yang mengawasinya, yang tentu saja sengaja
disebar oleh tuan JB yang kaya raya itu. Tuan JB agaknya yakin dan keyakinanannya
itu ditunjang oleh kenyataan sehingga menjadi sangat yakin bahwa ; uanglah yang
dapat menggerakkan hampir seluruh manusia, kecuali segelintir kecil saja. Seperti
di seluruh kegiatan pemilihan kepala
desa misanya, orang-orang yang disebarkan tuan BJ -lah yang memegang tali kendali siapa
yang akan dimenangkannya. Biasanya mereka memakai topi koboi berlambang kupu-kupu persis seperti yang
dipakai JB. Perempuannya bertato di pusarnya dan memakai baju pendek yang jika
jongkok ban cd-nya mencuat kelihatan. Itu sengaja untuk memamerkan tato
kupu-kupu kebanggaannya. Di setiap memilihan kepala desa tentulah yang akan
menang adalah mereka yang juga mencintai
kupu-kupu atau paling tidak dia
mendukung kegiatan para pecinta
kupu-kupu. Dan kenyataannya memang demikian.
Kenyataan ini
sangat pahit baginya. Apalagi kesombongan tuan Jb tidak hanya sampai di situ
saja. Dia galakkan menangkapan burung kicau pemakan ulat. Caranya dia adakan
kontes burung kicau di mana-mana
baik di desa atau di kota.
Maka orang-orang desa dan pedalaman yang butuh menyambung hidup pun berebut
menjadi pemburu burung-burung pemakan ulat. Tak sampai satu bulan sepilah kicau
mereka di desa dan perbukitan yang biasanya ramai di ranting-ranting pohon.
- Kau tak mungkin sanggup melawan aku! Kata tuan JB padanya suatu pagi.
Dia kembali
menahan greget hingga tubuhnya bergetar seperti ketika menahan keinginannya untuk membunuh kupu-kupu.
- Semua orang sudah berada dalam genggaman tanganku! Mereka tangkap semua burung pemakan ulat. Nanti kau lihat, dunia akan penuh kupu-kupu!
Mereka tidak
tahu bahwa tanpa burung-burung itu perkembangan ulat akan merajalela. Satu
kali musim semi yang gagal karena
digasak ulat mungkin pucuk-pucuk pohon dapat tumbuh lagi. Tapi perkembangan
kupu-kupu akan berlipat ganda dan ulat-ulat
yang mereka sabarkan akan menggasak habis
semai baru yang kedua . Matilah
pohon-pohon itu pelahan. Lalu akan matilah juga sumber-sumber air di dekatnya. Maka
terancamlah kehidupan di sekitarnya.
Pada gilirannya kupu-kupu itu pun akan kehabisan daun-daun
untuk dimakan. Maka penyeberangan akan terjadi. Mereka akan menggasak apa pun
yang namanya daun meski bukan makanan
khas mereka. Misalnya daun pintu
rumah mereka, lalu daun telinga, daun paru dan nanti daun-daun jantung mereka
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar