Senin, 04 Maret 2013

Puisi Ayah

sebagai   ayah  
setiap anakanak adalah anakku 
tawa dan tangismu melagu
bagai kicau burung
menggelitik rasa silamku 
pada segala cuaca melambung
kenakalanmu hanya duri  kecil
di ujungnya tumbuh daun dan bunga bunga
kemana kicau burung menggema
pagi kesima

bila lengking tangismu menyilet sepi
air mata langit air mata bumi
luapi relung hati
layaknya  pecah dunia
palung jantung
tak mampu menampung
        untuk merekalah kutabur biji mentari
        semoga dapat membagi hati
        memberi arti
       
(kukatakan pada anakanakku sendiri bahwa semua anak adalah saudaranya tanpa perlu memandang warna dan bulu mata)

betapa indah melangkah bersama
walau tapak kaki  berbeda
                                 tak ada  rugi
                                 bagi yang rela berbagi

meski si gibran bilang mereka bukan milikku:
tapi aku kan beri malam
agar mereka  jadi bintang
                                di langitnya sendiri
di rumah 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar